
Disusun Oleh : Ideh (Pemerhati Pertanian )
Pertanian berkelanjutan telah menjadi tema penting pembangunan pada skala global dan nasional. Pada skala global, pertanian berkelanjutan menjadi penting karena pertanian merupakan sumber utama makanan bagi kebanyakan orang di dunia, dan pertanian selama ini juga merupakan salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Jika tidak dikelola dengan baik, pertanian dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengurangi produktivitas lahan di masa depan.
Dalam pandangan Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D, dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Faperta UGM, pembangunan pertanian berkelanjutan dianggap penting karena untuk memenuhi kebutuhan makanan yang terus meningkat di tengah pertumbuhan penduduk yang cepat, serta untuk mengurangi dampak lingkungan yang negatif dari pertanian.
Pertanian berkelanjutan, ada 17 tujuan pembangunan berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs atau Global Goals) sebagai agenda pembangunan dunia yang telah disepakati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Terdapat 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda pembangunan dunia sekarang dan masa depan.
Konsep SDGs juga menjadi tuntunan negara-negara dalam pembuatan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030). Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui kementeriannya mulai mengimplementasikan konsep tersebut yang salah satunya menjadi fokus kementrian pertanian yaitu pertanian berkelanjutan atau Sustainable Agriculture.
Hal itu memiliki hubungan erat dengan tujuan SDGs nomor 13,14 dan 15 yaitu penanganan perubahan iklim, pengelolaan ekosistem laut dan pengelolaan daratan yang berkelanjutan. Pentingnya pengelolaan dataran yang baik dan berkelanjutan melahirkan konsep pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) pada sektor pertanian.
Di tingkat nasional, tujuan utama pertanian berkelanjutan adalah mencapai ketahanan pangan jangka panjang tanpa merusak keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup petani dan komunitas pedesaan, dengan memberikan kesempatan kerja yang layak, serta mendukung keberlangsungan sosial dan ekonomi di wilayah pertanian.
Karena itu pertanian berkelanjutan terdiri dari Pertanian Organik, Metode ini menghindari penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya, pertanian organik mengandalkan bahan alami seperti kompos dan pupuk hijau, serta mengimplementasikan rotasi tanaman untuk menjaga kesuburan tanah.
Selanjutnya Agroforestri, gabungan antara pertanian dan kehutanan, di mana petani menanam tanaman pangan bersamaan dengan pohon-pohonan. Agroforestri membantu menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan kualitas tanah, dan memberikan sumber pangan dan kayu.
Kemudian Pertanian Permaculture, sistem ini menggabungkan ekologi alami dengan metode pertanian berkelanjutan. Permaculture menekankan desain sistem yang meniru pola alam, sehingga menciptakan ekosistem yang seimbang dan produktif. ********