Puncak Andalas, Solok Selatan – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan tengah meningkatkan produksi dan hilirisasi tanaman sorgum sebagai alternatif pengganti gandum dan diversifikasi makanan pokok untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Sorgum Kabupaten Solok Selatan, Jhon Martos, ketika meninjau Lokasi Penanaman Sorgum diJorong Lokbatusandi, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan , Rabu, 20 September 2023.
Sorgum akan ditaman pada lahan 300 hektar, terbagi atas beberapa kelompok, ujar Jhon
Sorgum tersebut mampu bertahan di lahan kering, sehingga tidak memerlukan banyak air, “Masa panennya pun lebih singkat, hanya butuh 2,5 – 6 bulan dan satu pohon bisa tiga kali panen. Satu hektar lahan umumnya menghasilkan 6 – 8 ton biji sorgum dengan biaya produksi yang terhitung murah,” ujarnya
Dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga panen, petani sorgum hanya butuh biaya sekitar 7 juta rupiah. Tak hanya biji sorgum yang bisa dijadikan olahan pangan, Sorgum ini zero waste karena semua bagian tanaman bisa dimanfaatkan, daunnya tinggi nutrisi, cocok untuk pakan ternak hijauan, nira dari batangnya dapat dibuat gula, ampasnya kemudian diolah menjadi bioenergi,” tambah Jhon.

Sedangkan Menurut Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dafrizal ditempat sama mengatakan Sorgum memiliki kandungan protein, serat, kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi daripada beras, serta kandungan lemak dan gula yang lebih rendah.
Dalam 100 gram sorgum mentah terdapat sekitar 330 kalori dan nutrisi penting lainnya, seperti Protein: 11 gram, Lemak: 3 gram, Karbohidrat: 72 gram, Serat: 7 gram, tambahnya.
Selain itu, juga kaya akan zat besi, magnesium, fosfor, kalium, selenium, zinc, vitamin B1 (tiamin), dan piridoksin (vitamin B6). Biji-bijian ini juga mengandung senyawa tanin, fenolik, dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, kata Kabid.
Sedangkan keunggulan Tanaman Sorgum memiliki kemampuan adaptasi yang luas terhadap berbagai kondisi lingkungan, kekuatan tanaman untuk bertahan dalam kondisi banjir dan kekeringan membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk ditanam di daerah dengan iklim ekstrem, terang Kabid.
Selanjutnya, tukunya, tanaman Sorgum dapat ditanam secara berulang-ulang dalam satu musim tanam dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efisien, sehingga dapat memberikan hasil yang baik meskipun ditanam di lahan yang tidak optimal. Pungkas Kabid. Dt