
Puncak Andalas, Solok Selatan – Tanam padi sistem organik sangat berpeluang pasaran yang bagus, juga sangat baik untuk kesehatan dan tentunya juga ramah lingkungan.
Padi hasil tanam sistem organik selain baik dari aspek kesehatan juga bagus untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Funsional Pengawas Benih dan Tanaman Dinas Pertania, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan, Admi Afrimadona, saat kegiatan Fiel Day Panen Padi Sekolah Lapangan Pertanian Organik (SILAPO) , Bomas Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Selasa, 3 Oktober 2023.
Menurut Admi Afrimadona, Budidaya padi organik dapat memangkas biasa operasional, karena petani tidak perlu membeli pupuk kimia.
“Biayanya turun sampai 70 %. Kalau dirata-ratakan, 1 hektar biasanya pupuk kimia 7 kuintal urea bersubsidi seharga Rp. 260.000. Itu berarti di atas Rp. 1,6 juta. Tapi untuk satu hektare kalau dibuat sendiri hanya Rp. 300.000,” tuturnya.
Sedangkan menurut Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan, Dafrizal, pemupukanbahan organik yang sudah lapuk diberikan pada saat pengolahan tanah atau menjelang,
Kemudian, tambahnya, Mikro Organisme Lokal (MOL) yang terbuat dari bahan-bahan alami disemprotkan secara periodik 10 hari sekali dimulai dari 10 HST dengan konsentrasi 1-2 l MOL/14 l MOL ditujukan sebagai tambahan nutrisi bagi tumbuhan.
Selanjutnya, MOL dapat dibuat antara lain dari bahan limbah sayur-sayuran, buah-buahan, keong mas, buah maja, bonggol pisang, nasi, dan rebung bambu. Sebagai bahan campurannya ditambahkan air bekas cucian beras, gula/molase/air kelapa dan urin sapi/kelinci yang difermentasi selama 10-15 hari.
Atau juga bisa dengan memberian atau penggunaan Azolla, Sesbaria dan Blue Green Algae sebanyak 2 t/ha, Sebagai sumber N, Sesbania rostrata dan azolla bisa tumbuh dalam kondisi tergenang. Sesbania berumur 30-40 hari, Azolla dibenamkan ke dalam tanah secara berkala, tukuk Kabid.
Sedangkan untuk Pengendalian Hama dan Penyakit, tambah Kabid, Tindakan pencegahan terhadap hama dan penyakit dilakukan melalui pendayagunaan fungsi musuh alami dan pemantauan berkala.
Pengendalian hama dimulai saat pengolahan tanah, pesemaian, hingga fase generatif tanaman, berdasarkan pada hasil pemantauan menggunakan pestisida nabati-hayati.
Hama dan penyakit dikendalikan dengan menggunakan varietas tahan serta menanam secara serentak, pungkas Kabid. Dt