
Puncak Andalas, Solok Selatan – Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sejak 2015 mengembangkan pisang roti, sebagai salah satu komiditas unggulan untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Pengembangan pisang roti, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Melalui Dinas Peranian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) sudah membagikan 1.000 bibit kepada masyarakat pada 2017.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Benih Induk Pertanian DPKPP, Helmaryusri, Amd, ketika mebudidayakan Pohon Induk Pisang Roti, BBI, Padang Aro, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumbar, Kamis, 5 Oktober 2023.
“Pisang roti merupakan tanaman asli Solok Selatan dan kami sudah mengembangkannya secara luas sejak 2015 dan bisa diolah menjadi berbagai macam makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh khas daerah,” katanya.
Untuk Pengembangannya ada di Wonorejo dan Manggiu Kecamatan Sangir serta di Pauah Duo, tambahnya.

Saat ini, katanya pisang roti sudah diolah menjadi berbagai bahan makanan ringan seperti keripik, donat, perkedel, serundeng maupun dendeng dari jantung pisang.
Saat libur lebaran, katanya, Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (UP3HP) yang mengolah pisang roti menjadi berbagai makanan ringan kewalahan melayani konsumen karena permintaannya banyak.
“Makanan hasil olahan pisang roti cukup diminati sehingga cocok dijadikan untuk penunjang pariwisata,” ujarnya.
Pisang roti sendiri mulai memiliki jantung setelah usia 180-210 hari setelah ditanam dan 90 setelah itu sudah bisa dipanen, tukuknya..
“Kalau sudah mulai panen maka akan berkelanjutan dan tidak perlu menunggu lama sebab anaknya cukup banyak,” katanya.
Ukuran buah pisang roti juga besar yaitu mencapai panjang 19-25 centimeter dengan berat 240-480 gram perbuah, katanya
Setiap sisir berisikan 15-26 buah dengan berat persisirnya mencapai 3,5-7,9 kilogram. Sedangkan setiap tandan memiliki 5-7 sisir dan beratnya bisa mencapai 55 kilogram, terang Yusri.
Setiap hektare bisa ditanami 800 sampai 900 batang dengan produksi per hektare mencapai 50 ton, Pungas Yusri. Y